Throw it all away ● Buanglah semua
Let’s lose ourselves ● Mari hapus diri kita
‘Cause there’s no one left for us to blame ● Karena tak ada siapapun yang bisa kita persalahkan
It’s a shame we’re all dying ● Sungguh keji, kami semua sekarat
And do you think you deserve your freedom ● Dan Anda pikir Anda layak menerima kemerdekaan
Let’s lose ourselves ● Mari hapus diri kita
‘Cause there’s no one left for us to blame ● Karena tak ada siapapun yang bisa kita persalahkan
It’s a shame we’re all dying ● Sungguh keji, kami semua sekarat
And do you think you deserve your freedom ● Dan Anda pikir Anda layak menerima kemerdekaan
How could you send us so far away from home ● Kenapa Anda kirim kami jauh dari keluarga
When you know damn well that this is wrong ● Padahal Anda tahu betapa (perang) ini sangatlah keliru
I will still lay down my life for you ● (Dan Anda meminta) aku harus tetap pertaruhkan hidupku untukmu
And do you think you deserve your freedom ● Dan Anda pikir Anda lah yang layak menerima kemerdekaan
When you know damn well that this is wrong ● Padahal Anda tahu betapa (perang) ini sangatlah keliru
I will still lay down my life for you ● (Dan Anda meminta) aku harus tetap pertaruhkan hidupku untukmu
And do you think you deserve your freedom ● Dan Anda pikir Anda lah yang layak menerima kemerdekaan
No I don’t think you do ● Tidak! Tak terpikirkan olehku Anda begitu (layak menerima kemerdekaan)
There’s no justice in the world ● There’s no justice in the world ● (Memang) keadilan tak pernah ada di muka bumi
And there never was ● Dan tak akan pernah ada
There’s no justice in the world ● There’s no justice in the world ● (Memang) keadilan tak pernah ada di muka bumi
And there never was ● Dan tak akan pernah ada
——
Pertama kali denger lagu ini, kebetulan pas lagi rame-ramenya perang Amerika >< Afghanistan / Irak. Wadaww!!! Aku benar-benar tertohok.. Kusimak berkali² dan baca liriknya, aku berasa dibisiki pejuang Amrik yang dikirim Pemerintah –kamu tau lah siapa–.
Mr. You (gw pakek Anda biar berasa ‘terhormat’) di sini diceritakan narator (seorang pejuang) sebagai seorang yang gak tau diri (It’s shame..), yang mengirim pasukan jauh dari rumah –jauh dari anak istri, keluarga– untuk membela kemerdekaan. Ironisnya, meskipun Mr. You tahu bahwa perang ini keliru, beliau tetap saja meminta narator untuk terus berjuang, sampai titik darah penghabisan (lay down my life)..
0 komentar:
Posting Komentar