Realita, Cinta dan Rock'n Roll (2006)
"Cinta itu kadang nyenengin banget, tapi juga kadang nyakitin "
(Buat mimpi kita untuk jadi band rock papan atas..)
(..Dan buat pecundang kaya gua)
(Life sucks..!)
(Rock n roll Yeah!)
NAGABONAR JADI 2 (2007)
"Turunkan Tanganmu Jendral...!!, apa yang kau hormati siang &malam itu.Apa karna di depanmu itu memakai roda empat,bah....... Tidak semua dari mereka yang pantas kau hormati, turunkan tanganmu jendral,
turunkan jendral, turunkan tanganmu...."
Sepenggal
kata diatas adalah kata-kata yang diucapkan oleh Naga Bonar pada film
Naga Bonar Jadi 2. Kata-kata yang menggambarkan sebuah jiwa Nasionalisme
seorang Naga Bonar. Mungkin diantara teman-teman ada yang "merinding"
mendengar ucapannya. Kata-kata yang sangat sarat akan makna. Kata-kata
yang dapat membangkitkan jiwa nasionalisme seorang pemuda.
"Tegakkan badanku..!! Aku ingin melihat Merah Putih berkibar di puncaknya"
Satu lagi kata-kata yang menyadarkan
jiwa Nasionalisme kita. Dan kata-kata ini juga diambil dari penggalan
film Naga Bonar Jadi 2. Betapa ia tidak ingin menurunkan tangannya
sampai sang Merah Putih berkibar di puncaknya.
Apa yang membedakan seorang rasa Nasionalisme pejuang perang dengan seorang anak muda?? Apakah karena ia pernah berusaha memerdekakan Indonesia, maka mereka semakin menghormati Indonesia?? Apakah karena kita tinggal menikmati kemerdekaan, maka kita sulit untuk menghargai Negara kita???
Itu semua tergantung pada diri kita masing-masing. Apakah kita ingin menghormati negara kita atau tidak. Toh kita sendiri yang akan merasakan perbedaannya. Ingat teman,
Apa yang membedakan seorang rasa Nasionalisme pejuang perang dengan seorang anak muda?? Apakah karena ia pernah berusaha memerdekakan Indonesia, maka mereka semakin menghormati Indonesia?? Apakah karena kita tinggal menikmati kemerdekaan, maka kita sulit untuk menghargai Negara kita???
Itu semua tergantung pada diri kita masing-masing. Apakah kita ingin menghormati negara kita atau tidak. Toh kita sendiri yang akan merasakan perbedaannya. Ingat teman,
"Siapa lagi yang akan membanggakan Indonesia,
selain kita yang sebagai
warga negaranya"
Radit & Jani (2008)
Aku ga cemburu, aku cuma ga suka ada orang lain yang bikin kamu ketawa selain aku.
Bahagia itu kita yang ciptain, bukan mereka. Mereka ga tau gimana
kita. Kita kan selalu berdua dan ga akan ada yang pernah bisa misahin
kita, kita punya cara kita sendiri dan kita punya dunia
kita sendiri.
Aku sayang kamu, bodoh......
"Jangan paksa aku untuk berhenti mencintai kamu, aku ga akan pernah bisa"
"suatu hari nanti aku pasti akan buat kamu bahagia"
"Apa pun alasan kau berada di situ sama dengan alasan aku berada di sini skrg".
“Saya hanya bisa mengatakan bahawa apa yang saya rasakan untuk Zainab terlalu besar dibandingkan dengan kesedihan ketika saya difitnah dan diusir dari kampung ini.”
“Apapun yang akan terjadi, Hamid; ingatlah bahawa ketika engkau tak punya siapa-siapa selain Allah, Allah itu lebih dari cukup.”
“Untuk melewati badai kita harus terus berjalan, bukan berhenti. Dan untuk terus berjalan, hanya ada dua hal yang harus terus kita bawa; keyakinan, dan cinta"
Surat Zainab:
Tiap pagi aku terbangun dengan air dimata. Bukan karena aku menderita dicinta, bukan juga karena hidup yang tak berpihak pada kita. Tapi karena rasa syukur bahwa DIA masih memberiku nafas untuk kembali menunggumu.
Surat Hamid:
Hai nab... maafkan aku pergi tanpa pamit secara pantas kepadamu. Maafkan aku karena baru berkirim kabar setelah melalui perjalanan yang panjang. Dan saat ini akhirnya aku bisa berada di tanah suci Makkah. Selama perjalanan panjang kemarin Zainab, kau memang tak hadir secara kasat mata di dekatku. Tapi aku tak perlu mata untuk merasakan kehadiranmu dalam jiwaku.
Petikan doa Hamid di depan pintu Ka'bah:
kita sendiri.
Aku sayang kamu, bodoh......
"Jangan paksa aku untuk berhenti mencintai kamu, aku ga akan pernah bisa"
"suatu hari nanti aku pasti akan buat kamu bahagia"
Di Bawah Lindungan Ka'bah (2011)
"Apa pun alasan kau berada di situ sama dengan alasan aku berada di sini skrg".
“Saya hanya bisa mengatakan bahawa apa yang saya rasakan untuk Zainab terlalu besar dibandingkan dengan kesedihan ketika saya difitnah dan diusir dari kampung ini.”
“Apapun yang akan terjadi, Hamid; ingatlah bahawa ketika engkau tak punya siapa-siapa selain Allah, Allah itu lebih dari cukup.”
“Untuk melewati badai kita harus terus berjalan, bukan berhenti. Dan untuk terus berjalan, hanya ada dua hal yang harus terus kita bawa; keyakinan, dan cinta"
Surat Zainab:
Tiap pagi aku terbangun dengan air dimata. Bukan karena aku menderita dicinta, bukan juga karena hidup yang tak berpihak pada kita. Tapi karena rasa syukur bahwa DIA masih memberiku nafas untuk kembali menunggumu.
Dan
disinilah aku Hamid... Menunggumu... Satu-satunya lelaki yang aku
bayangkan akan menjadi imamku kelak. Lelaki yang mencintaiku dan aku
cintai.
Biarkan
Allah membukakan pintu lain untuk kita ke tempat dimana segala sesuatu
menjadi abadi. Dan semoga ketika dunia tidak merestui cinta kita, kita
punya Allah yang akan merestuinya.
Surat Hamid:
Hai nab... maafkan aku pergi tanpa pamit secara pantas kepadamu. Maafkan aku karena baru berkirim kabar setelah melalui perjalanan yang panjang. Dan saat ini akhirnya aku bisa berada di tanah suci Makkah. Selama perjalanan panjang kemarin Zainab, kau memang tak hadir secara kasat mata di dekatku. Tapi aku tak perlu mata untuk merasakan kehadiranmu dalam jiwaku.
Tuhan memberikaku kekuatan luar biasa
untuk terus mencintai. Bahkan disaat-saat ku kalah. Cintaku tak
dibiarkannya lekang dan hilang.
Maka
disinilah aku berada Zainab. Di negeri dimana impian kita bepusat.
Kubawa jiwamu, cintamu dan cintaNya bersamaku. Teruslah memohon Zainab,
agar cinta kita menuju jalan terindah milik Allah semata.
Petikan doa Hamid di depan pintu Ka'bah:
Ya Rabbi ya Tuhanku...
Engkau yang Maha Tahu ya Allah...
Engkau yang telah memilih jalan mana yang harus kutempuh...
Engkau tak pernah membiarkan diriku sendirian menempuh...
Kau juga yang telah menanamkan cinta dalam jiwa ini...
Kau selalu menjaga cinta ini sebagaimana kau menjaga jiwa ini...
Tak ada seutas talipun tempat Aku bergantung selain taliMu ya Allah...
Tak akan satupun pintu akan ku ketuk selain pintuMu...
Ya Rabbi Ya Tuhanku yang Maha Pengasih dan Penyayang...
Di bawah Lindungan Ka'bah Aku serahkan cinta ini dan jiwa ini kembali kepadaMu...
0 komentar:
Posting Komentar